space iklan

space iklan

Selasa, 29 September 2015

AINUN NUSI GURU HONOR YANG TERKENA GUSUR

    Eksekusi lahan yang dilakukan berdasarkan putusan pengadilan  atas gugatan tanah seluas 38.860 meter persegi yang dimenangkan oleh penggugat atas nama Fien Sompotan berimbas terhadap 147 rumah yang dihuni puluhan kepala keluarga.Selasa (29/09/2015).

Dari puluhan rumah semi permanen yang terkena penggusaran akibat eksekusi yang dilakukan oleh pengadilan negeri Bitung tersebut,ada sosok seorang perempuan paru baya yang sehari hari mengajar sebagai guru honor di TK Nurul Jannah yang sejak tahun 1995 tinggal dan menetap di lokasi itu bersama keluarganya.

Sosok perempuan tersebut adalah Ainun Nusi ,yang mengaku tinggal dilokasi itu dengan sistem membayar uang sewa kepada salah seorang menantu dari Julianus Sompotan (alm) sebesar 50 ribu perbulan,bersama semua warga yang juga menempati rumah semi permanen lainnya.

"hampir semua yang tinggal ditempat ini membayar uang sewa perbulannya sebesar 50 ribu,kecuali yang dibagian depan dekat jalan itu harganya lebih tinggi" jelas Ainun Nusi sambil terus berkemas karena sebentar lagi tempatnya berteduh bersama keluarga akan diratahkan dengan tanah.

Nusi juga menambahkan bahwa dirinya akan tinggal dirumah salah satu sanak family pasca penggusuran ini,karena belum mendapatkan tempat yang dekat dari lokasi sekolah tempatnya bekerja sebagai guru honor itu.

"untuk sementara kami akan menumpang tinggal dirumah salah satu family,karena selain lebih dekat ke sekolah tempat saya mengajar,juga rumah milik saya di perumahan sopir (Persop) Manembo Nembo masih dikontrak oleh orang lain" jelas Nusi sedih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar